Dari zaman dahulu hingga sekarang, kantong semar menjadi primadona bagi pecinta tanaman hias. Kantong semar memiliki bentuk kantong, corak dan warna menarik. Sehingga tidak mengherankan jika keberadaannya menjadi pusat perhatian bagi semua kalangan khususnya para penggemar tanaman hias.
Indonesia merupakan pusat persebaran kantong semar terbesar di dunia. Lebih dari 70% kantong semar dunia terdapat di Indonesia. Salah satu jenis kantong semar endemik Kalimantan Barat (hanya ditemukan di Kalimantan Barat) adalah Nepenthes clipeata.
Nepenthes clipeata merupakan jenis kantong semar yang unik dan menarik yang terdapat di Kalimantan Barat. Spesies ini merupakan jenis endemik karena hanya ditemukan di Kalimantan Barat, tepatnya di bukit Kelam, Sintang. Berdasarkan Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999, Nepenthes clipeata termasuk jenis tumbuhan yang dilindungi.
Penetapan status dilindungi ini karena beberapa karakteristik kantong semar klipeata telah memenuhi kriteria untuk digolongkan sebagai tumbuhan dilindungi. Populasi yang kecil, laju penurunan populasi yang tinggi, dan daerah penyebaran yang sangat terbatas adalah tiga kriteria yang membuat Nepenthes clipeata layak untuk berstatus “dilindungi”. The International Union for the Conservation of Nature, sebuah lembaga internasional yang menangani konservasi alam, memasukkan Nepenthes clipeata dalam Daftar Merah (Redlist)-nya sebagai tumbuhan yang berstatus terancam punah (critically endangered). Situasi ini didasari oleh fakta di lapangan yang menunjukkan bahwa populasi kantong semar ini kecil dengan penyebaran yang sangat terbatas, dan rentan terhadap ancaman dan tekanan, seperti: pengambilan/pemungutan di alam dan kebakaran hutan.
Nepenthes clipeata termasuk jenis yang paling terancam punah di Pulau Borneo. Sayangnya, upaya konservasi kantong semar ini tergolong rendah dan belum cukup untuk melindungi kantong semar ini dari bayang-bayang kepunahan. Ini terbukti dari semakin sulitnya menjumpai Nepenthes clipeata di habitat alaminya. Berbagai kendala yang dihadapi oleh pelaku konservasi diantaranya keberadaan jenis Nepenthes ini di dalam kawasan wisata alam sehingga tidak dapat mengontrol pengunjung yang bermaksud untuk mengambilnya untuk koleksi atau bahkan bagi pengunjung yang tidak tahu, mungkin saja mereka dapat membunuhnya.
No comments:
Post a Comment