Selamat datang di blog Berita Kalimantan

Sunday, February 9, 2014

Ular Bunglon Kapuas (Enhydris gyii)



Kalimantan Barat tidak hanya kaya akan sumber daya alam hayati di daratan, tetapi juga daerah perairan. Kalimantan Barat dikenal sebagai “provinsi seribu sungai” yang menyimpan jutaan spesies tumbuhan dan hewan langka. Ular bunglon Kapuas merupakan salah satu reptil endemik yang hanya ditemukan di daerah aliran sungai Kapuas, Kalimantan Barat. Disebut demikian karena ular tersebut mempunyai kemampuan mengubah warna seperti bunglon

Ular Bunglon Kapuas memiliki nama ilmiah Enhydris gyii (famili Colubridae, subfamili Homalopsinae) dan disebut juga ular lumpur kapuas. Ular bunglon Kapuas termasuk ular air berbisa berukuran sedang. Dari tiga spesimen yang dideskripsi, semuanya berkelamin betina, panjang totalnya bervariasi antara 64 cm hingga 76 cm. 



Sisik dorsal (punggung) berkilau seperti pelangi, tersusun dalam 25 deret di tengah badan (27 di atas leher dan 21 di sekitar anus). Warna di punggung kelabu hitam sampai coklat-merah kehitaman. Masing-masing sisik di punggung dengan bagian tengah (pusat) berwarna kemerahan. Sisik ventral dan empat deret terbawah sisik dorsal berwarna merah terang kecoklatan.

Ular ini ditemukan pada habitat riparian (dataran banjir di sekitar aliran sungai) di pesisir dan hutan berawa sekitar sungai Kapuas di Taman Nasional Betung Kerihun Kalimantan Barat. Ular ini merupakan spesies yang baru dideskripsi dan dipublikasi pada akhir 2005 melalui jurnal ilmiah The Raffles Bulletin of Zoology no 53, Desember 2005.

Satu keistimewaan yang unik dan langka dari ular ini adalah kemampuannya untuk bertukar warna. Kemampuan berganti warna sebenarnya bukan hal yang aneh bagi sebagian amfibia dan reptil. Akan tetapi kemampuan ini langka dijumpai pada ular. Ular bunglon Kapuas ini memperlihatkan kemampuan yang tidak dimiliki oleh bangsa ular pada umumnya.

No comments:

Post a Comment